Abstrak
Diantara beberapa jenis membaca, membaca pemahaman dianggap yang paling kompleks karena melibatkan pengetahuan dan juga pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan. Di tingkat sekolah dasar, kemampuan ini belum mendapat perhatian yang maksimal terutama dari guru. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah dengan mengembangkan bahan bacaan yang relevan dengan kehidupan mereka yang dalam hal ini di basiskan pada kearifan lokal. Dengan mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa, proses pembelajaran disinyalir akan lebih efektif sehingga berdampak terhadap kualitas pembelajaran. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran respon siswa terhadap bahan ajar membaca yang dikembangkan yakni bahan ajar membaca berbasis kearifan lokal. Penelitian ini sendiri menggunakan metode kualitatif dengan teknik penyebaran angket. Angket sendiri terdiri dari beberapa pernyataan yang sederhana dan didistribusikan kepada siswa kelas 5B di SDN Cigugur Kabupaten Kuningan. Adapun angket tersebut meliputi pertanyaan terkait display atau tampilan, konten dan juga kebermanfaatan yang dirasakan. Berdasarkan hasil dari angket yang telah didistribusikan, respon yang ditunjukan oleh siswa terhadap bahan ajar membaca berbasis kearifan lokal yang disusun berada dalam level baik. Hal ini terlihat dari skor rata-rata yang lebih dari 70 % yang terdapat dalam tiga aspek yakni tampilan, konten materi dan juga manfaat yang dirasakan.
Referensi
Abidin, Y. (2012). Model Penilaian Otentik Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Beroreintasi Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(2), 164–178. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i2.1301
Afrianti, M. N., & Marlina, M. (2020). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Probing-Prompting bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jurnal Basicedu, 5(1), 272–279. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i1.653
Ambarita, R. S., Wulan, N. S., & Wahyudin, D. (2021). Analisis Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2336–2344.
Basuki, I. A. (2011). Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SD Berdasarkan Tes Internasional dan Tes Lokal. Bahasa Dan Seni, 39 nomor 2, 202–212.
Brata, I. B. (2016). Kearifan Budaya Lokal Perekat Identits Bangsa. Jurnal Bakti Saraswati, 5(1), 9–16.
Caturwati, E., Subiantoro, I. H., & Elisandy, T. (2020). Tari Buyung Cigugur Kuningan di Masa Pandemi. Panggung, 30(4), 603–620. https://doi.org/10.26742/panggung.v30i4.1374
Falah, I. F., & Haerudin, D. A. (2022). Pengabdian Kepada Masyarakat : Pengenalan Flipped Learning bagi Guru di Madrasah Ibtidaiyah. Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 149. https://doi.org/10.30651/aks.v6i1.10913
Muhafidin, M. (2016). Pembelajaran Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 1 Cidempet Kecamatan Arahan Kabupaten Indramayu. Profesi Pendidikan Dasar, 3(1), 66–70. https://doi.org/10.23917/ppd.v3i1.2030
Royyani, M. (2017). Upacara Seren Taun di Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat: Tradisi Sebagai Basis Pelestarian Lingkungan. Jurnal Biologi Indonesia, 4(5), 399–415.
Yuliana, E., Sadjati, I. M., & Fadila, I. (2012). Penilaian Tingkat Keterbacaan Materi Modul Melalui Evaluasi Formatif. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 13(2), 113–124.
