Upacara Seren Taun Dalam Perspektif Etnopedagogi
Abstract
Upacara seren taun memiliki fungsi dan tujuan untuk menjaga dan mewarisi nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal sebagai identitas bangsa, serta ungkapan syukur dan do’a masyarakat Sunda atas suka duka yang mereka alami terutama di bidang pertanian selama ini. Etnopedagogi merupakan pendidikan berbasis budaya lokal yang memiliki fungsi dan tujuan sebagai pemertahanan dan pewarisan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal sebagai identitas jati diri bangsa. Etnopedagogi Sunda memiliki tujuan untuk menghasilkan manusia yang unggul atau jalma nu masagi. Kebudayaan Sunda memiliki nilai-nilai yang meliputi (1) Perilaku Nyunda Tri-silas; (2); Catur Jati Diri Insan; (3) Panca Rawayan (Gapura Panca Waluya); jeung (4) Moral Kemanusiaan. Berdasarkan hasil kajian terhadap setiap rangkaian upacara seren taun, setiap gerak yang dihadirkan dalam upacara seren taun itu memiliki makna yang mengandung nilai-nilai kehidupan. Nilai kehidupan itu tergambar jelas dengan apa yang disebut dengan etnopedagogi kesundaan (tri silas, gapura panca waluya, jati diri insan, gapura panca waluya, dan moral kemanusiaan. Dengan adanya nilai etnopedagogi Sunda dapat juga mengangkat citra Sunda itu sendiri tidak hanya di lingkup Jawa Barat namun di lingkup nasional dan juga internasional.
Downloads
References
Al,Alwasilah et. 2009. Enopedagogi: Landasan Praktik Pendidikan Dan Pendidikan Guru: Bandung Kiblat Buku Utama. Etnopedagogik memandang pengetahuan atau kearifan lokal sebagai sumber inovasi dan keterampilan yang dapat diberdayakan demi kesejahteraan masyarakat
Bakhtiar, D. (2016). Bahan Ajar Berbasis Kearifan Lokal Terintegrasi Stm (Sains, Teknologi, Dan Masyarakat) Pada Mata Pelajaran Fisika. Peran Pendidikan, Sains, Dan Teknologi Dalam Membangun Intelektual Bangsa Dan Menjaga Budaya Nasional Di Era MEA, 1, 650–660.
Costanza et. al. (2007). “Sustainability or Collapse: What Can We Learn from Integrating the History of Humans and The Rest of Nature?”. Swedia : Journal Ambio Vol.36, No.7 (November 2007).
Djulia, E. 2005. Peran Budaya Lokal Dalam Pembentukan Sains. Tentang Pembentukan Sains Siswa Kelompok Budaya Sunda. Tentang Fotosintesis Dan Respirasi Tumbuhan Dalam Konteks Sekolah Dan Lingkungan Pertanian.Disertasi UPI Bandung.
Embon, Debyani. (2019). Sistem Simbol Dalam Upacara Adat Toraja Rambu Solo: Kajian Semiotik. Jurnal Bahasa dan Sastra Volume 4 No 2 (2019) ISSN 2302-2043.
Fatimah, Euis Siti. 2017. Novel Anak Rasiah Kodeu Biner Karya Dadan Sutisna sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP (Analisis Strukturalisme dan Etnopedagogik). LOKABASA Vol.8, No.1, April 2017.
Goleman D., Bennet L., Barlow Z. (2012). Eco Literate, How Educators Are Cultivating Emotional, Social, and Ecological Intelligence. San Francisco: Jossey-Bass.
Haerudin, Dingding dan Koswara, Dedi, (2017) Transformasi dan Kajian Etnopedagogi Naskah Wawacan Sulanjana. Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 15, No. 1, 2017: 1 -20,
Hasybullah, Alfian. (2018). Manajemen Special Event Upacara Adat Seren Taun Cigugur Kuningan. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 2 Nomor 1 (2018) 53-68.
Holilah, Mina. (2015). Kearifan Ekologis Budaya Lokal Masyarakat Adat Cigugur sebagai Sumber Belajar IPS. JPIS, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 24, No. 2, Edisi Desember 2015.
Honigmann, J.J. (1959). The World of Man Dalam Pengantar Ilmu Antropologi. Koentjaraningrat (Peny) 1981. Jakarta: Rineka Cipta.
Kartadinata, Sinaryo. 2011. “Ngawangun Atikan Sunda ku Unsur Budaya” dalam Carita Bumi Siliwangi. No. 8 Juni 2011, ISSN 2085-322x.
Kartawinata, Ade M. 2011. Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi. Jakarta: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI.
Koesoema, Doni K. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.
Kuntowijoyo. (2006). Budaya dan Masyarakat (Edisi Paripurna). Yogyakarta: Tiara Wacana.
Liliweri, Alo. 2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKIS.
Malik, Abdul. (2017). Seren Taun sebagai Medium Komunikasi Adat. Jurnal LONTAR Vol 5 No 1 Januari-Juni 2017, 1-16.
Copyright (c) 2023 JALADRI : Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Silakan temukan hak dan lisensi di Jaladri: Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda. Dengan mengirimkan artikel/naskah artikel, penulis menyetujui kebijakan ini. Tidak diperlukan dokumen khusus.
1. Lisensi
Penggunaan artikel akan diatur oleh Creative Commons Attribution - lisensi ShareAlike seperti yang saat ini ditampilkan pada Creative Commons Attribution - ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA)
2. Jaminan Penulis
Penulis menjamin bahwa artikel tersebut asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah diterbitkan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang sepenuhnya dimiliki oleh penulis dan bebas dari hak pihak ketiga mana pun, dan izin tertulis apa pun yang diperlukan untuk mengutip dari sumber lain telah diperoleh oleh penulis.
3. Hak Pengguna
Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda adalah menyebarkan artikel yang diterbitkan secara gratis. Di bawah lisensi Creative Commons, Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda mengizinkan pengguna untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan, dan menampilkan karya. Pengguna juga perlu mengaitkan penulis Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda yang mendistribusikan karya di jurnal dan media publikasi lainnya.
4. Hak Penulis
Penulis mempertahankan seluruh haknya atas karya yang diterbitkan, seperti (namun tidak terbatas pada) hak-hak berikut;
a. Hak cipta dan hak kepemilikan lainnya yang berkaitan dengan artikel tersebut, seperti hak paten,
b. Hak untuk menggunakan substansi artikel dalam karya-karyanya di masa depan, termasuk ceramah dan buku,
c. Hak untuk memperbanyak artikel untuk kepentingan sendiri,
d. Hak untuk mengadakan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan artikel (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini (Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda).
5. Penulisan Bersama,
Jika artikel disiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua rekan penulis untuk menyetujui pemberitahuan (perjanjian) hak cipta dan lisensi ini atas nama mereka, dan setuju untuk menginformasikan rekan penulisnya mengenai ketentuan kebijakan ini. Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda tidak bertanggung jawab atas segala hal yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis. Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda hanya akan berkomunikasi dengan penulis terkait.
6. Royalti
Menjadi jurnal yang dapat diakses secara terbuka dan menyebarkan artikel secara gratis di bawah ketentuan lisensi Creative Commons yang disebutkan, penulis menyadari bahwa Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda tidak memberikan hak kepada penulis untuk royalti atau biaya