NASKAH “WAWACAN SAID SAMAN” UNTUK BAHAN AJAR MEMBACA WAWACAN DI SMA KELAS XI
(Kajian Filologi dan Struktural)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan isi naskah, struktur cerita, dan alternatif bahan ajar membaca wawacan dalam naskah “Wawacan Said Saman”. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan teknik telaah pustaka, dan melalui teknik analisis langsung. Sumber data dalam penelitian ini yaitu naskah “Wawacan Said Saman”. Wawacan ini berjumlah 1.048 bait dan 10 pupuh yang terdiri atas Pupuh Asmarandana, Sinom, Pucung, Kinanti, Dangdanggula, Magatru, Pangkur, Durma, Mijil, dan Maskumambang. Hasil penelitian ini yaitu 1) deskripsi naskah yang terdiri atas identitas naskah dan ringkasan cerita; 2) struktur cerita, di antaranya tema tentang perjuangan Said Saman untuk mencari kakaknya yang bernama Said Iyar; 3) alur dalam cerita ini adalah alur maju; 4) latar tempat yang sering muncul adalah negeri Erum, sebagai saksi bahwa Said Saman mengajak pasukan kafir untuk masuk agama Islam, ada juga beberapa latar waktu yang terdiri atas waktu secara dimensi dan titimangsa, sebagai cerita dalam bentuk wawacan ada berbagai macam suasana, baik senang atau pun sedih; 5) ada 23 tokoh dengan tokoh utama yaitu Said Saman dan Said Iyar; 6) terdapat 19 sasmita pupuh dari 31 nomor pupuh; 7) terdapat 102 perbedaan pupuh secara teori dan yang ada dalam naskah dari 1.048 bait. Wawacan ini bisa dijadikan alternatif bahan ajar membaca wawacan di SMA kelas XI.
Downloads
References
Baried, S. B., dkk. (1985). Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Behrend, T. E. (1998). Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 4: Perpustakaan Nasional RI. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
Danandjaja, J. (1997). Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Ekadjati, E.S. (1999). Jawa Barat Koleksi Lima Lembaga: Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 5A. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Haerudin, D & Kardana, K. (2013). Panganteur Talaah Buku Ajar. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Komalasari, D. (2012). Pembelajaran Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Novel dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe Student Team Achievment and Division. [Online]. Diakses dina http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2012/09/DewiKomalasari08210026.pdf
Koswara, D. (2011). Racikan Sastra (Diktat). Bandung: JPBD FPBS UPI.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. (2017). Kurikulum Tingkat Daerah Muatan Lokal. Jawa Barat.
Ruhaliah. (2012). Pedoman Ringkas: Transliterasi, Edisi, dan Terjemahan: Aksara Sunda Kuna, Buda, Cacarakan, dan Pégon. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Ruhaliah. (2013). Wawacan Sebuah Genre Sastra Sunda. Bandung: JPBD FPBS UPI.
Santoso, Budi. Spk. (2005). Penelitian Filologi Sebagai Upaya Penyelamatan Naskah Jawa.Jurnal Pelita, 1, 22-29.
Stanton, R. (2012). Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, A. (2017). “Wawacan Pandita Sawang sebagai Naskah Keagamaan: Tinjauan Kedudukan dan Fungsi”. Manuskripta, 7(2), hlm. 34-48.
Suherman, A. (2019). Literacy Tradition of Sundanese Society-Indonesia. International Journal for Innovation Education and Research, 7(3), 262-271. https://doi.org/10.31686/ijier.Vol7.Iss3.1377
Suryani, E. (2011). Kamahéran jeung Kaparigelan Aksara Sunda. Bandung: Pustaka Setia.
Wahyuddin, W. (2016). “Kemampuan Menentukan Isi Cerita Rakyat Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Raha”. Jurnal Bastra, 1(1).
Copyright (c) 2019 JALADRI : Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Silakan temukan hak dan lisensi di Jaladri: Jurnal Ilmiah Program Studi Bahasa Sunda. Dengan mengirimkan artikel/naskah artikel, penulis menyetujui kebijakan ini. Tidak diperlukan dokumen khusus.
1. Lisensi
Penggunaan artikel akan diatur oleh Creative Commons Attribution - lisensi ShareAlike seperti yang saat ini ditampilkan pada Creative Commons Attribution - ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA)
2. Jaminan Penulis
Penulis menjamin bahwa artikel tersebut asli, ditulis oleh penulis yang disebutkan, belum pernah diterbitkan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang sepenuhnya dimiliki oleh penulis dan bebas dari hak pihak ketiga mana pun, dan izin tertulis apa pun yang diperlukan untuk mengutip dari sumber lain telah diperoleh oleh penulis.
3. Hak Pengguna
Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda adalah menyebarkan artikel yang diterbitkan secara gratis. Di bawah lisensi Creative Commons, Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda mengizinkan pengguna untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan, dan menampilkan karya. Pengguna juga perlu mengaitkan penulis Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda yang mendistribusikan karya di jurnal dan media publikasi lainnya.
4. Hak Penulis
Penulis mempertahankan seluruh haknya atas karya yang diterbitkan, seperti (namun tidak terbatas pada) hak-hak berikut;
a. Hak cipta dan hak kepemilikan lainnya yang berkaitan dengan artikel tersebut, seperti hak paten,
b. Hak untuk menggunakan substansi artikel dalam karya-karyanya di masa depan, termasuk ceramah dan buku,
c. Hak untuk memperbanyak artikel untuk kepentingan sendiri,
d. Hak untuk mengadakan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan artikel (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini (Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda).
5. Penulisan Bersama,
Jika artikel disiapkan bersama oleh lebih dari satu penulis, setiap penulis yang mengirimkan naskah menjamin bahwa dia telah diberi wewenang oleh semua rekan penulis untuk menyetujui pemberitahuan (perjanjian) hak cipta dan lisensi ini atas nama mereka, dan setuju untuk menginformasikan rekan penulisnya mengenai ketentuan kebijakan ini. Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda tidak bertanggung jawab atas segala hal yang mungkin timbul karena perselisihan internal penulis. Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda hanya akan berkomunikasi dengan penulis terkait.
6. Royalti
Menjadi jurnal yang dapat diakses secara terbuka dan menyebarkan artikel secara gratis di bawah ketentuan lisensi Creative Commons yang disebutkan, penulis menyadari bahwa Jaladri: Jurnal Ilmiah program Studi Bahasa Sunda tidak memberikan hak kepada penulis untuk royalti atau biaya