ANALISIS PENGOBATAN PASIEN EPILEPSI DI POLI SYARAF RSUD 45 KUNINGAN

  • Desi Nur Ela Program Studi D3 Farmasi, STIKes Muhammadiyah Kuningan
  • Adilla Edi Arif STIKes Muhammadiyah Kuningan

Abstrak

Epilepsi adalah suatu serangan atau penyakit yang timbul seara tiba-tiba atau sering disebut dengan kejang. Dalam mendiagnosa epilepsi tidak selalu mudah, terdapat begitu banyak diagnosis banding terhadap suatu kejang, baik kejang yang disebabkan oleh epilepsi, maupun bukan epilepsi. Diperkirakan angka kesalahan diagnosis epilepsi cukup tinggi, berkisar 20%-30%. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dektriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengobatan epilepsi di Poli Syaraf RSUD 45â Kuningan berdasarkan kepada standar yang ditetapan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/367/2017. Dari hasil pengamatan sampel yang didapat sebanyak 45 penderita epilepsi, dengan jumlah pasien laki-laki sebanyak 64,45%, perempuan sebanyak 35,56%. Jenis obat yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu Asam Valproat sirup dan Fenitoin 100mg. Sebanyak 93,33% menggunakan asam valproat sirup dan sebanyak 6,67% yang menggunakan fenitoin 100mg. Kesesuaian dosis obat yang diresepkan, dengan standar dosis yang ditetapkan oleh Kemenkes mencapai 77,78%, dan resesp yang tidak sesuai standar sebesar 22,23%.

Referensi

Amalina, Nabila. 2012. Perbedaan IQ Pada Pasien Epilepsi Lobus Temporal Sebelum dan Sesudah Bedah Epilepsi. Laporan Karya Tulis Ilmiah.
Baker GA, Brooks J, Buck D, Jacoby A. The Stigma of Epilepsy a European Perspective. Epilepsia 1999; 41(1): 98-104.
Departemen Kesehatan RI (2016). Keputusan Menteri Kesehatan Replubik Indonesia Tentang Rumah Sakit, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2009,Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit, Presiden Republik Indonesia, Jakarta.Diakses 14 Februari 2018.
Eadie MJ, Bladin PF. A Diseasee Once Sacred: A History of the Medical Understanding of Epilepsy. Eastleigh (England): John Libbey Company Ltd. 2001: 79-104. Faktor-Faktor risiko epilepsi pada anak di bawah usia 6 tahun ( Risk Factors of Epilepsy on Children Below 6 Years Age ).
Gunawan Gan Sulistia, Nafrialdi SEtiabudy Rianto, Elysabeth.2012. Farmakologi dan Terapi. Departemen Farmakologi dan Terapetik. Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
McNamara, 1996. Panaylotopoulos CP. The Epilepsies Seizure, Syndromes and Management. UK: Blandom Medical Publishing; 2005. p. 1-26.
Pal DK. Methodotogic Issues ln Assessing Risk Factors for Epilepsy in an Epidemiologic Study in India. Neurology. 1999; 53(9): 2058 – 63.
Setiaji. Adrian. 2014. Pengaruh Penyuluan Tentang Penyakit Epilepsi Anak Terhadap Pengetahuan Masyarakat Umum.eprints.undip.ac.id.
Tein & Mac Gregor, 1985.
Wibowo Sumekto., dan Gofir Abdul. 2001. Farmakoterapi dalam Neurologi.Yogyakarta.PT Salemba Emban Patria.
http://www.ina-epsy.org/2012/02/terapi-epilepsi.html
http://eprints.umm.ac.id/26058/1/jiptummpp-gdl-noorbani20-37052-2-bab1pdf.pdf
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/48-epilepsi/481-antiepilepsi
http://www.hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No._HK_.01_.07-MENKES-367-2017_ttg_Pedoman_Pelayanan_Kedokteran_Tata_Laksana_Epilepsi_Anak_.pdf
Diterbitkan
2019-06-30