UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923

  • Teguh Adiyas Putra STIKes Muhammadiyah Cirebon
Keywords: Antibakteri, KHM, Pisang Kepok, Zona Hambat

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan suatu bakteri flora normal yang menghuni kulit serta selaput lendir pada manusia. Apabila menginfeksi manusia dalam jumlah yang berlebih bakteri ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satu tumbuhan yang mempunyai kandungan senyawa antibakteri adalah pisang kepok (Musa paradisiaca L.). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureusdengan metode Kirby-Bauerdilanjutkan dengan uji KHM. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa konsentraksi ekstrak etil asetat 75% menunjukkan aktivitas yang terbesar sedangkan ekstrak etil asetat 15% memiliki daya antibakteri yang terkecil.Sedangkan pada uji Kadar Hambat Minimal(KHM) yang dilakukan dengan metode Spektrofotometer UV- Vis dihasilkan KHM terkecil pada konsentrasi ektrak etil asetat 45%.

References

Alfiah, D, T., (2015). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Pelepah Tanaman Pisang Ambon (Musa Paradisiaca) Terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 11229 Dan Staphylococcus aureus ATCC 6538 Secara In Vitro. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bone, K., M, S., (2012) Principles and Practice of Phytotherapy, Modern Herbal Medicine, 2: Principles and Practice of Phytotherapy. Elsevier Health Sciences. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2012).Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Depkes RI. Fitriahani, S., (2017). Uji Aktiitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Limbah Kulit Pisang (Musa acuminate x Musa balbisina cv Candi) Terhadap Bakteri S. aureus dan E.coli. Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Pribadi, M., Sains, P.F., Tarumingkeng, I.R.C., Coto, I.Z., Hardjanto, I., (2005). Potensi Tumbuhan Obat Indonesia Dalam Pengembangan Industri Agromedisin. Prihantoro, T., Rasjad, I., & Sumarno. (2006). Antibacterial Effect Of Pomegranate’s (Punica Granatium) Rind Extract Against Shigella Dysentriae In Vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. XXII, No.3. Robert, W Tolan., Elizabeth, P Baorto, David Baorto, 26-01-2011.Staphylococcus Aureus Infection emedicine.medscape.com dikutip 3-03-2019. Saraswati, N.F. (2015). Uji Aktifitas Ekstrak Methanol Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) Terhadap Bakteri Penyebab Jerawat (Staphylococcus epidermis, Stphylococcus aureus dan Proopinibacterium acne) Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Sonja V.T. Lumowa*, Syahril Bardin., (2017). Uji Fitokimia Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiacaL.) Bahan Alam Sebagai Pestisida Nabati Berpotensi Menekan Serangan Serangga Hama Tanaman Umur Pendek. Jurnal Sanis dan Kesehatan. 2018.Vol 1. No 9. P-ISSN: 2303-0267, e_ISSN: 2407-6082.
Suhartono, Rahmad., Sobir., Heri H., (2012). Buku Ajar Teknologi Sehat Budidaya Pisang: Dari Benih Sampai Pasca Panen. LPPM-IPB. ISBN 978-979- 18361-3-5. Bogor: Pusat Kajian Hortikultura Tropika.
WHO. (2002). Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Negara Berkembang. Pedoman untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior.Buku Kedokteran EGC.Jakarta
Published
2020-12-31
How to Cite
Putra, T. A. (2020). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETIL ASETAT KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923. HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological, 2(2), 86-92. https://doi.org/10.55093/herbapharma.v2i2.5272