HUBUNGAN INVENTORY MANAGEMENT INSTALASI FARMASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

  • Liska Marlindasari STIKes Muhammadiyah Kuningan
Keywords: Inventory Management, Kualitas Pelayanan Kesehatan

Abstract

Instalasi farmasi merupakan unit penting dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Permintaan akan obat bagi pasien makin meningkat namun kurangnya persediaan yang tidak mencukupi menyebabkan kekosongan obat. Kondisi tersebut berhubungan terhadap kinerja RSUD. Oleh karena itu studi ini dilakukan untuk menganalisis hubungan inventory manajemen terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien di RSUD XYZ dengan jumlah sampel 100 orang. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuisoner. Data dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 36,8% responden berpendapat tidak baik tentang inventory Management, 36% mengatakan ragu terhadap kualitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil uji statistik dan hipotesa diperoleh ada hubungan inventory Management terhadap kualitas pelayanan (p<0,005) dengan indikator paling dominan adalah pengadaan (B=1,343). Mengingat pengadaan adalah variabel yang paling dominan maka perlu dilakukan pengadaan obat yang lebih bervariasi agar mencegah kekosongan obat, meningkatkan bukti fisik seperti menjaga kebersihan dan kenyamanan RSUD, melakukan penyesuaian operasinya dengan teknologi terbaru untuk perspektif internal bisnis dan melakukan pelayanan yang baik untuk perspektif pelanggan.

References

Departemen Kesehatan RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI: 2009
Departemen Kesehatan RI. SK Menkes No. 1333, 1999 tentang Standar Pelayanan RS Depkes RI, Jakarta.
Yusmainita., Pemberdayaan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pemerintah (10 Agustus 2019, Http : //www.tempo.co.id/medika/arsip/012003/top-1.htm).
Siregar,C.J.P., 2004, Farmasi Rumah Sakit, Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta, 20, 37-42.
Kaplan, R.S., and Norton D.V.,1996. Translating Strategy into Action : Balanced Scorecard. Harvard College. Boston.
Aditama ,Tjandra Yoga. 2007. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. UI : Depok
Moenir. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
Ratminto dan Septi Winarsih, Atik. Manajemen Pelayanan-Pengembangan Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Henny dan Murtanto. 2001. Analisis Pengungkapan Sosial pada Laporan Tahunan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 1, no. 2: 21-48.
Seto, S., Nita. Yunita., Triana, Lily. 2004. Manajemen Farmasi. Surabaya: Airlangga University Press.
Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan : Aplikasi di Bidang Bisnis. Rajagrafindo: Jakarta
Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), Cet.13. ke-1,hal.35.
Gemala R. Hatta, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan, (Jakarta: UI Press, 2008), h. 37.
Published
2025-10-24
How to Cite
Marlindasari, L. (2025). HUBUNGAN INVENTORY MANAGEMENT INSTALASI FARMASI TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN. HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological, 2(1), 36-39. https://doi.org/10.55093/herbapharma.v2i1.5264