HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/herbapharma <p align="justify">HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological is published by the Department of Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Health, and Science, University of Muhammadiyah Kuningan is accredited by the Ministry of Research, Technology and Higher Education Republic of Indonesia with SINTA 5, Number <a href="https://drive.google.com/file/d/1YynheKx4iy3uEdRrzlSBjnXrzGqT-IDs/view">204/E/KPT/2022</a>. HERBAPHARMA aims to bridge the gap between traditional herbal practices and contemporary scientific research, offering a comprehensive exploration of the pharmacological properties, therapeutic potentials, and innovative applications of medicinal herbs. This journal is a national journal with <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1586833902">e-ISSN. 2722-709X</a> that is published twice a year in june and december. All articles will be reviewed double-blind by experts before being accepted for publication. Each author is responsible for the content of their published article.<br><br>HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological focuses on the areas :</p> <ol> <li class="show">Herbal Pharmacy</li> <li class="show">Pharmacognosy</li> <li class="show">Phytochemistry</li> <li class="show">Pharmaceutical Biotechnology</li> <li class="show">Pharmacology and Toxicology</li> </ol> Universitas Muhammadiyah Kuningan en-US HERBAPHARMA : Journal of Herb Farmacological 2722-709X <p align="justify">All articles in the Herbapharma (Journal of Herb Farmacological) can be disseminated on condition that still include the identity of the article and the source of the article. The publisher is not responsible for the contents of the article. The content of the article is the sole responsibility of the author.</p> <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <ol> <li> <p align="justify">The journal allows&nbsp;<span class="m_-8872622167488361851m_3889253648079045002m_3801934354951983127m_-2782718132241447849m_-7691471417709598651m_7256872056212528454m_3794665997207553305gmail-animated">the author to hold the copyright of the article without restrictions;</span></p> </li> <li> <p align="justify">The journal allows the author(s) to retain publishing rights without restrictions;</p> </li> <li> <p align="justify">The legal formal aspect of journal publication accessibility refers to&nbsp;<a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a>&nbsp;(CC BY-NC-SA).</p> </li> </ol> FORMULASI GEL EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) DENGAN BASIS HPMC SERTA UJI PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KELINCI https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/herbapharma/article/view/5223 <p>Ekstrak etanol 96% daun binahong mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, tanin, dan saponin. Senyawa yang terkandung dalam ekstrak tersebut memiliki peran penting dalam penyembuhan luka bakar pada kulit. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan formula gel ekstrak daun binahong (<em>Anredera cordifolia </em>(Ten.) Steenis) dengan variasi <em>gelling agent</em> HPMC dengan konsentrasi 3%, 5%, dan 7%. Kualitas dan efektivitas gel dievaluasi dengan melihat pengaruh konsentrasi HPMC pada sifat fisik gel dan lama penyembuhan luka bakar pada kulit punggung kelinci jantan <em>New Zealand White</em>. Hasil evaluasi formula gel ekstrak daun binahong menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi HPMC sebagai <em>gelling agent</em> pada formulasi gel ekstrak daun binahong berpengaruh pada peningkatan pH, viskositas, dan daya lekat serta penurunan pada saya sebar gel. Semakin rendah konsentrasi HPMC maka efektifitas penyembuh luka bakar gel ekstrak daun binahong sebagai semakin efektif yaitu FI (3%) 19 hari, FII&nbsp; (5%) 21 hari, dan FIII (7%) 25 hari. Formula terbaik gel ektrak daun binahong yaitu dengan konsentrasi HPMC 3% dengan pertimbangan evaluasi sifat fisik gel dan efek penyembuhan luka bakar paling cepat.</p> Nur Cholis Endriyatno Muhammad Walid Adi Prayoga Jenie Sacharissa Davita Copyright (c) 2023 Nur Cholis Endriyatno, Muhammad Walid, Adi Prayoga, Jenie Sacharissa Davita https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 5 1 1 12 10.55093/herbapharma.v5i1.397 STUDI KORELASI BAHAN HERBAL UNTUK FARMASI DAN KESEHATAN DALAM PRESPEKTIF QURAN https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/herbapharma/article/view/5221 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi bahan herbal untuk farmasi dan kesehatan dalam prespektif Qur’an melalui metode studi literatur. Sebagai agama yang sempurna, Islam memiliki Qur’an sebagai tuntunan dalam hidup manusia. Qur’an sebagai penuntun dalam Islam dapat terjamin keasliannya karena merupakan wahyu dari Allah SWT. Jauh sebelum digunakan obat-obatan berbahan dasar kimia, orang-orang pada zaman dahulu sudah menggunakan bahan herbal sebagai obat, terutama dalam bidang farmasi dan kesehatan. Berbagai jenis tanaman herbal tersebut telah dituliskan secara jelas di dalam Qur’an. Oleh karena itu, dari hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Qur’an berkorelasi dengan bahan herbal untuk farmasi dan kesehatan.</p> Ani Siti Wiryani Ahmad Wildan Wisnu Wardaya Copyright (c) 2023 Ani Siti Wiryani, Ahmad Wildan Wisnu Wardaya https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 5 1 13 23 10.55093/herbapharma.v5i1.408 UJI EKSTRAK ETANOL DAUN MIMBA (Azadirachta indica.A juss) TERHADAP KADAR KREATININ DAN UREUM TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/herbapharma/article/view/5224 <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Nefropati merupakan kerusakan ginjal yang akibat komplikasi diabetes melitus. Hiperglikemik yang terjadi menyebabkan kerusakan glumerolus ginjal sehingga fungsi ginjal menurun. Kreatinin dan ureum&nbsp; merupakam parameter&nbsp; fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan&nbsp; untuk mengetahui efek dan dosis ekstrak etanol daun mimba <em>(Azadirachta indica.</em>A <em>Juss) </em>terhadap kadar kreatinin dan&nbsp; ureum yang diinduksi streptozotocin. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari kontrol normal, kontrol negatif, kelompok perlakuan ekstrak etanol daun mimba <em>(Azadirachta indica.</em>A <em>Juss)</em>&nbsp; dosis 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB dan 150 mg/kg BB. Parameter yang diamati adalah kadar kreatinin dan ureum pada hari ke-0, 7,14, 21 dan 28. Data kreatinin dan ureum yang diperoleh&nbsp; dianalisis menggunakan uji <em>one way</em> ANOVA pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun mimba pada dosis 150 mg/kg BB dapat memberikan efek terhadap penurunan kadar kreatinin dan ureum pada tikus yang diinduksi STZ, dengan nilai rata-rata kreatinin 0,72 mg/dL dan ureum 41,56 mg/dL.</p> Indah Kurnia Utami Fajar Aprilia Syafika Alaydrus Copyright (c) 2023 Indah Kurnia Utami, Fajar Aprilia, Syafika Alaydrus https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 5 1 24 30 10.55093/herbapharma.v5i1.395 STUDI ETNOFARMASI TUMBUHAN YANG BERKHASIAT OBAT DI DESA PAJAMBON DAN DESA SAYANA KABUPATEN KUNINGAN https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/herbapharma/article/view/5225 <p>Etnofarmasi merupakan ilmu yang mempelajari penggunaan obat dan cara pengobatan yang dilakukan oleh suatu etnik atau tertentu serta menghubungkan ilmu kefarmasian dengan kultur budaya dalam masyarakat. Penelitian dilakukan di Desa Pajambon dan Desa Sayana Kabupaten Kuningan dengan tujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan yang ada di masyarakat yang digunakan sebagai obat, bagian yang digunakan, cara pengolahan dan penggunaan, serta khasiatnya. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif, dengan cara wawancara dan survei semi-struktural. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan <em>purposive sampling</em> dan <em>snowball sampling</em> terhadap 10 informan dari masing masing desa. Hasil penelitian diperoleh masing masing 30 jenis tanaman yang digunakan oleh masyarakat Desa Pajambon dan Desa Sayana, Kabupaten Kuningan. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan yaitu daun dengan persentase 63,34% Desa Pajambon dan 43,34% Desa Sayana, sedangkan cara pengolahan yang paling sering dilakukan dengan direbus 66,67% Desa Pajambon dan 73,34% Desa Sayana.</p> Wawang Anwarudin Adhika Prayoga Copyright (c) 2023 Wawang Anwarudin, Adhika Prayoga https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 5 1 31 44 10.55093/herbapharma.v5i1.220 FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK TEMU GIRING (Curcuma heyneana Valeton & Zijp) https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/herbapharma/article/view/5226 <p>Salah satu usaha mengubah bentuk obat tradisional menjadi obat modern adalah dengan membuatnya menjadi sediaan granul <em>effervescent</em> dari ekstrak tanaman obat. Khasiat temu giring yaitu sebagai antioksidan, untuk menghaluskan kulit, melancarkan pencernaan, dan sebagai obat cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tanaman temu giring dapat dijadikan menjadi sediaan granul <em>effervescent</em> dan untuk mengetahui evaluasi fisik dari sediaan granul <em>effervescent</em> ekstrak temu giring. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan cairan penyari etanol 70%. Granul <em>effervescent</em> dibuat dengan metode granulasi basah, dengan penambahan zat aktif ekstrak rimpang temu giring dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 15% dan 20%. Formula granul <em>effervescen</em>t ini kemudian di evaluasi berdasarkan evaluasi fisik meliputi uji organoleptik, waktu alir, sudut diam, uji kompresibilitas, waktu larut, dan uji pH untuk menghasilkan sediaan yang stabil dan sesuai berdasarkan evaluasi fisik granul <em>effervescent</em>. Hasil evaluasi fisik uji organoleptik F1 paling baik. Uji sifat alir dan sudut diam menghasilkan hasil diantara 3-6 detik untuk sifat alir dan 25<sup>° </sup>- 28<sup>° </sup>untuk sudut diam. Uji kompresibilitas menghasilkan hasil diantara 4% - 9% . Uji pH menghasilkan hasil diantara 7 – 9, dan waktu larut menghasilkan hasil diantara 30 – 45 detik. Berdasarkan hasil dari evaluasi fisik sediaan menunjukkan bahwa formula yang baik dan sesuai adalah F1 karena menghasilkan hasil evaluasi yang memenuhi persyaratan dari pengujian yang dilakukan.</p> Herliningsih Herliningsih Sulis Dianengsih Copyright (c) 2023 Herliningsih Herliningsih, Sulis Dianengsih https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 5 1 45 52 10.55093/herbapharma.v5i1.338 FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SUSPENSI EKSTRAK BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) SEBAGAI ANTI DIARE https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/herbapharma/article/view/5227 <p>Papaya (<em>Carica papaya </em>L.) mulai dari bagian akar, batang, daun, dan buah serta bijinya diduga mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, fenol dan tannin yang memiliki aktivitas farmakologi sebagai laksatif, inhibitor lipase, anti diare, dan anti bakteri terhadap beberapa jenis bakteri patogen seperti <em>Eschericia coli</em>, <em>Salmonella thypii</em>, dan <em>Shigella</em>. Diketahui biji pepaya merupakan tanaman obat yang praktis tidak larut dalam air, agar menghasilkan sediaan yang stabil maka dibuat dalam bentuk suspensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak biji pepaya dapat diformulasikan sebagai anti diare dalam sediaan suspensi serta mengetahui konsentrasi yang dapat memberikan mutu fisik terbaik. Formulasi suspensi yang terbuat dari ekstrak biji pepaya dengan variasi konsentrasi pada 0,8% (F1), 1,6% (F2), dan 2,4% (F3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji pepaya dapat diformulasikan sebagai herbal anti diare dalam sediaan suspensi, konsentrasi ekstrak biji pepaya dapat memberikan pengaruh terhadap mutu sifat fisik sediaan suspensi dan semua formula memiliki sifat mutu fisik yang baik.</p> Sukmawati Sukmawati Maulidina Ambermasha Copyright (c) 2023 Sukmawati Sukmawati, Maulidina Ambermasha https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 5 1 53 59 10.55093/herbapharma.v5i1.405 AKTIVITAS ANTIDIARE SECARA IN-VIVO EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN BOPOT (Tabernaemontana divaricata) DARI KECAMATAN TENGGARONG, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR https://jurnal.umkuningan.ac.id/index.php/herbapharma/article/view/5228 <p>Diare adalah gejala medis dari masalah saluran pencernaan konsistensi feses berbentuk cair dan frekuensi buang air besar sekitar 4 hingga 5 kali sehari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antidiare dan mengetahui dosis ekstrak daun bopot <em>(Tabernaemontana divaricata)</em> yang memiliki aktivitas antidiare. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan 15 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok. Seluruh kelompok diinduksi <em>oleum ricini</em>. Kelompok kontrol negatif diberi Na-CMC. Sebagai bahan pembanding digunakan loperamid. Kelompok ekstrak etil asetat daun bopot dosis 250 mg/KgBB, 125 mg/kgBB dan 62,5 mg/kgBB. Uji aktivitas antidiare dilakukan dengan metode proteksi dengan parameter uji bobot feses, frekuensi diare dan konsistensi feses. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak etil asetat daun bopot yang efektif dalam menyembuhkan diare pada mencit yaitu pada dosis 62,5 mg/kgBB diikuti dengan dosis 125 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB. Berdasarkan data analisis statistik terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok uji. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etil asetat daun bopot memiliki efek antidiare terhadap mencit jantan <em>(Mus musculus).</em></p> Chaerul Fadly Mochtar Elva Hafidzah Nur Lutfiah Damis Muh Irham Bakhtiar Ayu Faradillah Fathiah Putri Varizza Novia Misnawati Aisyiyah Reni Selviana Devi Quranni Akhwatun Husna Copyright (c) 2023 Chaerul Fadly Mochtar, Elva Hafidzah, Nur Lutfiah Damis, Muh Irham Bakhtiar, Ayu Faradillah, Fathiah Putri Varizza, Novia Misnawati Aisyiyah, Reni Selviana Devi, Qur?anni Akhwatun Husna https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2023-06-30 2023-06-30 5 1 60 67 10.55093/herbapharma.v5i1.400